Mental Health Issue

Penulis: Nadhifah S. Yasmine

Reviewer: Renie A. Priyanto (Kepala Divisi Media CKSB Group)


Berbicara tentang mental health di era industri saat ini, bukan lagi menjadi pembicaraan yang tabu. Hustle Culture menjadi satu dari sekian banyak pemicu dari mental health issue yang telah banyak diperbincangkan dan diklaim generasi saat ini. 

Tapi tahu nggak Teams kalau Mental Health dengan Mental Illness adalah dua hal yang sangat berbeda? Nah banyak dari kita yang masih suka self-diagnose nih tentang kesehatan mental kita. Kali ini #Mindip mau coba bantu meluruskan miskonsepsi itu. Yuk mari kita simak!

Sumber Gambar: Freepik.com

Definisi Mental Health & Mental Illness

World Health Organization mendefinisikan Mental Health (atau dalam bahasa Indonesia nya “Kesehatan Mental”) sebagai sebuah “keadaan sejahtera dimana individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja keras secara produktif dan bermanfaat, dan mampu membuat kontribusi untuk komunitasnya.” Sederhananya, kesehatan mental adalah kesejahteraan antara emosional, psikologis dan sosial kita. Hal ini tentunya memengaruhi bagaimana cara kita berpikir, merasakan dan bertindak pada suatu hal.

Nah, apabila faktor faktor kesehatan tersebut disorder atau terganggu dan berlangsung dalam kurun waktu tertentu yang sifatnya konstan atau bahkan waktu yang lama (kronis), hal ini disebut dengan Mental Illness (mental disorder).

Maka dari itu Teams, kesehatan mental perlu di-maintain sejak kanak-kanak hingga dewasa.

Sumber Gambar: Freepik.com

“Bad” Mental Health & Mental Illness

Masih banyak dari kita-kita yang suka meng-self-diagnose atas kesehatan mental kita. Hal itu tidak boleh dilakukan ya Teams! Akan lebih baik jika kita mendatangi ahlinya jika memang sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari kita.

Nah ada yang perlu catat nih, bahwa nyatanya Bad Mental Health (Kesehatan Mental yang Buruk) dan Mental Illness (Penyakit Mental) adalah dua hal yang berbeda. Seseorang bisa merasakan kesehatan mental yang buruk tapi belum tentu terkena penyakit mental. Sedangkan orang yang didiagnosa terkena penyakit mental sudah pasti pernah mengalami periode ketidakseimbangan antara kesehatan mental, fisik dan sosialisasi. Maka dari itu, perlu pakar yang ahli agar kalian tidak self-diagnose. Contohnya stress adalah bad mental health sedangkan depresi adalah mental illness.

Sumber Gambar: Pinterest.com

Seberapa Penting Mental Health?

Sangat penting, Sebab manusia membutuhkan kesehatan bukan hanya dari kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Kesehatan mental dan kesehatan fisik memiliki hubungan yang sangat erat. Kesehatan mental yang buruk bisa menjadi pemicu dari penyakit-penyakit fisik. Contohnya ketika kita stres karena kewalahan dari pekerjaan, tubuh kita akan membaca adanya serangan atau ancaman sehingga terjadi lah mekanisme perlindungan diri.Tubuh kita akan memproduksi hormon dan zat-zat kimia stress seperti adrenalin, kortisol dan norepinefrin. Zat-zat itu menyebabkan kita mematikan fungsi-fungsi organ/sistem organ yang sedang tidak diperlukan, misalnya pencernaan. Jika hal ini terjadi berulang kali secara konstan, maka bisa menjadi penyakit seperti asam lambung.

Bagaimana Cara Merawat Mental Health?

Lalu bagaimana ya Teams supaya kita tetap bisa menjaga mental kita? Mari kita lihat di bawah ini:

  • Belajar menerima bahwa masalah atau kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan suatu proses untuk bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.
  • Memiliki mindset positif pada suatu hal, bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita pasti ada hikmahnya.
  • Bila sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan, kita bisa meminta saran ke orang terpercaya untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Belajar mengendalikan diri serta aktif dalam mencari solusi.
  • Olahraga, meditasi atau merelaksasikan diri menjadi salah satu tips untuk meredakan ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran.
  • Lakukanlah hal-hal baru yang menantang yang belum pernah Teams lakukan guna meningkatkan kepercayaan diri.
  • Work life balance. Waktumu bukan hanya untuk bekerja 24 jam, tapi sisihkanlah juga untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai.
  • Teams bisa lakukan kegiatan sosial atau bersedekah. Hal ini bisa membuat kita lebih tabah dalam melihat masalah yang kita alami.
  • Menghindari cara-cara negatif saat ingin meredakan stress, seperti merokok, minum minuman keras atau menggunakan narkoba (nauzubillahiminzalik).
  • Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar manajemen waktu lebih baik dan hidup juga seimbang.


Sumber:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »